Pendakwah kharismatik, Ustaz Adi Hidayat (UAH), kini resmi bergabung sebagai dosen tetap di Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kehadiran UAH di lingkungan akademik UPI diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam menyiapkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045. Penetapan ini mencerminkan komitmen UPI untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menjawab tantangan zaman.
Seremoni Resmi di UPI
Penetapan UAH sebagai dosen tetap disaksikan dalam sebuah seremoni resmi yang digelar di Auditorium Sekolah Pascasarjana UPI, yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229, Kota Bandung, pada Jumat, 1 Agustus 2025. Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, termasuk Rektor UPI Prof. Didi Sukyadi dan Direktur Sekolah Pascasarjana Prof. Juntika. Momen ini menjadi simbolik dari sinergi antara dunia akademik dan dakwah, di mana kehadiran UAH diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Pernyataan Rektor UPI
Dalam sambutannya, Rektor UPI, Prof. Didi Sukyadi, menyampaikan bahwa kehadiran UAH merupakan berkah serta peluang besar bagi universitas. “Kita yakin bahwa universitas akan maju jika sumber daya manusianya unggul. UAH adalah figur yang tidak hanya memiliki kapasitas keilmuan, tetapi juga jaringan dan pengaruh yang luas,” ungkapnya.
Rektor Didi juga menambahkan bahwa kontribusi UAH diharapkan akan membuka lebih banyak peluang pengembangan bagi dosen dan mahasiswa, yang dapat menghasilkan kegiatan strategis yang bermanfaat bagi perkembangan akademik dan sosial.
Apresiasi UAH
Ustaz Adi Hidayat sendiri menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh sivitas akademika UPI. “Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari keluarga besar UPI. Harapannya, saya bisa menjadi jangkar yang kuat dalam menyiapkan generasi terbaik bangsa,” ujar UAH.
Dalam kesempatan tersebut, UAH juga menekankan pentingnya kerja kolektif yang profesional di dunia akademik, dengan tujuan menciptakan dampak nyata bagi bangsa dan negara. “Semoga kehadiran saya bisa memperkuat kontribusi UPI dalam menjawab tantangan zaman,” katanya.
Kebanggaan di Sekolah Pascasarjana
Direktur Sekolah Pascasarjana UPI, Prof. Juntika, mengungkapkan bahwa kehadiran UAH menjadi kebanggaan tersendiri bagi institusi. “Beliau adalah aset berharga untuk institusi ini. Kami menargetkan Program Studi Linguistik dan program lainnya di Sekolah Pascasarjana menjadi center of excellence, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Penunjukan UAH juga menegaskan komitmen UPI dalam penguatan tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki UAH, diharapkan dapat memperkaya kurikulum dan memperkuat posisi UPI di dunia pendidikan tinggi.
Harapan untuk Pendidikan Karakter

Sebagai tokoh publik yang memiliki basis keilmuan Islam dan komunikasi yang kuat, kehadiran UAH di lingkungan kampus diharapkan dapat membawa warna baru dalam pendidikan karakter. Ini termasuk penguatan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang sangat relevan dengan konteks masyarakat Indonesia saat ini. UAH dipandang mampu mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik.
Kolaborasi dan Pengembangan SDM Unggul
UPI menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung program-program kolaboratif bersama UAH, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan berbagai inisiatif baru yang bermanfaat bagi mahasiswa serta masyarakat luas.
Kesimpulan
Kehadiran Ustaz Adi Hidayat sebagai dosen tetap di UPI adalah langkah penting dalam upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Dengan latar belakangnya yang kuat dalam dakwah dan pendidikan, UAH diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan masyarakat. Melalui kerja sama yang erat antara UPI dan UAH, diharapkan akan lahir generasi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki integritas dan karakter yang baik. Ini adalah langkah maju bagi pendidikan tinggi di Indonesia yang berkomitmen untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global.