Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baru-baru ini mengumumkan perubahan signifikan dalam komposisi pasangan ganda putri utama pelatnas. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan performa tim dan menembus level elit dunia bulutangkis. Dalam perombakan ini, Apriyani Rahayu kembali dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang sebelumnya merupakan pasangan sukses di turnamen sebelumnya.
Komposisi Baru Pasangan Ganda Putri
Sebelumnya, pasangan ganda putri terdiri dari beberapa kombinasi yang berbeda, seperti Febriana Dwipuji Kusuma berduet dengan Amallia Cahaya Pratiwi, dan Siti Fadia Silva Ramadhanti berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari. Selain itu, Rachel Allessya Rose berpartner dengan Meilysa Trias Puspitasari dan Apriyani Rahayu yang sebelumnya berpasangan dengan Febi Setianingrum. Namun, dengan perombakan ini, komposisi pasangan ganda putri menjadi sebagai berikut:
- Apriyani Rahayu dipasangkan kembali dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti.
- Febriana Dwipuji Kusuma kini berpartner dengan Lanny Tria Mayasari.
- Rachel Allessya Rose berpasangan dengan Febi Setianingrum.
- Ana akan menjadi tandem dengan Meilysa Trias Puspitasari.
Perubahan ini akan mulai berlaku pada bulan September mendatang, dan keempat pasangan baru ini akan tampil di ajang Hong Kong Open Super 500 dan China Masters Super 750.
Alasan di Balik Perombakan
Menurut pelatih ganda putri utama, Karel Mainaky, perubahan ini didasari oleh hasil yang kurang memuaskan dalam beberapa turnamen sebelumnya. “Awalnya perubahan ini didasari hasil selama ini untuk menembus top elit yang cukup sulit. Sejak saya datang bulan April, melihat dari beberapa pertandingan, saya mulai mempelajari per individu sepertinya akan lebih hidup bila ada tukar pasangan,” ungkap Karel dalam rilis PBSI.
Karel menjelaskan bahwa dengan pasangan baru ini, peluang untuk memasuki level elit dunia menjadi lebih besar. Ia menambahkan, “Setelah Piala Sudirman dan rangkaian turnamen hingga Indonesia Open, akhirnya saya tetapkan hati saya untuk merombak pasangan-pasangan ini.”
Uji Coba dan Perkembangan
Sebelum keputusan akhir diambil, Karel melakukan uji coba di lapangan dengan pasangan baru. Hasilnya cukup menjanjikan. “Sebelum tur Asia kemarin, saya sudah mencoba di latihan dan terlihat mereka ada kemajuan. Ambil contoh ketika pasangan lama melawan ganda putri pratama dengan sistem voor beberapa poin, mereka kebanyakan kalah, tidak bisa mengejar,” jelas Karel.
Setelah dipasangkan dengan pasangan baru, pola permainan mereka mengalami perubahan yang signifikan. “Tapi setelah dipasangkan dengan baru, pola permainannya bisa berubah dan bisa menang. Mungkin juga ini ada semangat yang baru. Mereka pun siap dengan petualangan baru ini,” tambahnya.

Target untuk Sisa Tahun Ini
Dengan perubahan ini, PBSI berharap keempat pasangan ganda putri dapat meraih poin sebanyak-banyaknya. “Di sisa tahun ini pastinya saya ingin melihat empat pasangan ini ketika diturunkan bisa meraih poin sebanyak-banyaknya jadi tahun depan sudah bisa langsung ikut turnamen level atas,” pungkas Karel.
Di tahun ini, ganda putri utama Indonesia telah meraih satu gelar, yakni Thailand Masters Super 300 lewat Lanny/Fadia pada Februari lalu. Namun, setelah itu belum ada lagi pasangan yang berhasil mencapai final di turnamen lain. Dengan kombinasi baru ini, PBSI berharap dapat membawa kembali kejayaan ganda putri Indonesia di pentas internasional.
Kesimpulan
Perombakan pasangan ganda putri utama PBSI adalah langkah strategis yang diambil untuk meningkatkan performa tim dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat. Dengan pasangan baru yang telah dibentuk, diharapkan akan muncul kombinasi yang lebih efektif dan produktif. Langkah ini diharapkan dapat membawa ganda putri Indonesia kembali ke jalur kemenangan dan meraih kesuksesan di ajang-ajang bergengsi mendatang. Para penggemar bulutangkis Indonesia tentu menantikan penampilan mereka di turnamen yang akan datang, berharap untuk melihat prestasi yang lebih baik di masa depan.