Timothy Weah dan Konflik Transfer ke Marseille

Kepindahan Timothy Weah ke Olympique Marseille dari Juventus nampaknya semakin terhambat. Meskipun sinyal untuk transfer ini sudah mulai muncul sejak Piala Dunia Antarklub 2025, transfer tersebut hingga kini belum terwujud, dan agen Weah, Badou Sambague, tidak ragu untuk mengkritik salah satu anggota direksi Juventus yang ia anggap menghalangi proses tersebut. Dalam kritik yang tajam, Sambague mengungkapkan frustrasi terkait penanganan transfer ini dan keberadaan seorang pejabat di Juventus yang menurutnya justru menciptakan masalah.

Sinyal Kepindahan Weah Sejak Piala Dunia Antarklub

Kisah transfer Timothy Weah dimulai dengan ketidakpastian di Juventus sejak Piala Dunia Antarklub 2025. Pemain asal Amerika Serikat itu hanya diberi kesempatan bermain selama 45 menit dalam pertandingan pertama melawan Al Ain, setelah itu ia tidak turun lagi hingga Juventus tersingkir di babak 16 besar. Situasi tersebut membuat Weah merasa frustrasi, terutama karena ia telah rela absen membela Timnas Amerika Serikat di Piala Emas Concacaf 2025 demi fokus bersama Bianconeri.

Kecewa dengan minimnya kesempatan bermain, Weah mulai melihat kemungkinan untuk pindah dari Juventus. Pada awalnya, ia dilaporkan tertarik untuk bergabung dengan Nottingham Forest, yang sudah mencapai kesepakatan dengan Juventus terkait transfernya. Namun, Weah menolak untuk pindah ke Inggris dan lebih memilih kembali ke Prancis, negara tempat ia sebelumnya bermain bersama Lille dan Paris Saint-Germain.

Perselisihan Harga Antara Juventus dan Marseille

Keinginan Weah untuk bergabung dengan Marseille telah diketahui publik, namun proses transfer ini terhalang oleh perbedaan harga antara dua klub. Marseille hanya bersedia membayar 15 juta euro untuk sang pemain, sementara Juventus, yang sebelumnya dilaporkan menerima tawaran 14 juta euro dari klub lain, kini meminta harga yang lebih tinggi, yakni 20 juta euro. Perbedaan ini menyebabkan negosiasi antara kedua klub tidak mencapai kesepakatan.

Kritik terhadap situasi ini datang dari Badou Sambague, agen Weah, yang menyebutkan bahwa salah satu anggota direksi Juventus telah menghalangi transfer ini. Sambague dengan tegas menyoroti perilaku seorang pejabat di klub yang menurutnya telah menciptakan masalah dan mengacaukan proses transfer Weah. “Juve adalah klub yang fantastis. Departemen olahraga dikelola tiga orang. Dua berkelas, dan satu lagi masih mencari jati diri. Kami tidak bisa menyalahkan dia. Dua mencari solusi, dan satu lagi menciptakan masalah,” ungkap Sambague dalam sebuah pernyataan kepada The Athletic.

Sambague Menyebut “Satu Orang” di Juventus Mengacaukan Segalanya

Dalam pernyataannya, Sambague juga menuding pejabat yang dimaksud berusaha memaksa Weah untuk bergabung dengan klub yang ia inginkan, dan hal ini membuat situasi menjadi semakin rumit. “Dan kami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Tim Weah, yang selalu profesional, dikesampingkan selama Piala Dunia Antarklub. Orang ini mengacaukan (kiprah Weah selama turnamen), mencoba memaksa (Weah) pergi ke tempat yang dia (direksi yang dimaksud) hendaki,” kata Sambague dengan penuh penekanan.

Sambague tidak hanya mengkritik proses transfer yang terhambat, tetapi juga menanggapi langkah yang diambil oleh Juventus untuk menuntut harga lebih tinggi dari yang disepakati sebelumnya. “Hari ini, sebagai balas dendam, dia menuntut banyak uang dan menunggu tawaran dari Premier League yang tidak akan datang dan tidak akan pernah disetujui oleh kami,” sambungnya. Dalam kalimat ini, Sambague menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan menerima metode kuno yang digunakan oleh pejabat tersebut untuk menekan harga Weah.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun dia jarang berbicara secara terbuka, situasi kali ini membuatnya merasa harus bersuara. “Saya tidak terbiasa bersuara, namun jika tidak maka sama saja dengan menerima sesuatu yang tak bisa diterima dan penghinaan. Kelas tidak bisa dibeli untuk seorang manajer, itu pasti, tetapi itu selalu menjadi bagian dari sejarah Juventus. Satu orang merusaknya. Mari kita lihat,” tambah Sambague dengan nada kecewa.

Perubahan Permintaan Harga oleh Juventus

Seiring berjalannya waktu, masalah harga semakin rumit. Awalnya, General Manager Juventus, Damien Comolli, dilaporkan menerima tawaran sekitar 14 juta euro untuk Weah, namun kemudian ia berubah pikiran dan meminta 20 juta euro sebagai harga jual sang pemain. Situasi ini semakin mempersulit negosiasi antara Juventus dan Marseille, sementara Weah sendiri merasa frustrasi dengan ketidakjelasan proses transfernya.

Ryu Kintaro, yang sebelumnya pernah bermain di Prancis, kini melihat Marseille sebagai pilihan terbaik karena peluang bermain di Liga Champions yang menarik, ditambah dengan kesempatan untuk dilatih oleh Roberto De Zerbi, pelatih yang dikenal memiliki pendekatan modern dan progresif dalam permainan.

Keinginan Weah untuk Kembali ke Prancis

Meskipun tawaran dari Premier League, terutama dari Nottingham Forest, sebelumnya menarik bagi Weah, ia lebih memilih untuk kembali ke Prancis. Alasan utamanya adalah kesempatan untuk bermain di Liga Champions, yang merupakan impian banyak pemain sepak bola, dan kesempatan untuk bekerja di bawah pelatih De Zerbi. Keinginan ini juga mencerminkan ambisinya untuk terus berkembang di level tertinggi dan meraih pengalaman di kompetisi Eropa yang bergengsi.

Timothy Weah dan Konflik Transfer ke Marseille: Agen Kritisi Direksi Juventus

Keinginan Weah untuk melanjutkan karirnya di Prancis semakin kuat, mengingat masa lalunya yang sukses bersama Lille dan Paris Saint-Germain. Tidak hanya itu, Weah juga merasa lebih nyaman dengan lingkungan sepak bola Prancis, di mana ia bisa melanjutkan perjalanan karirnya di liga yang sangat kompetitif, tetapi juga memberikan banyak peluang untuk pemain muda berkembang.

Situasi yang Belum Jelas

Hingga saat ini, transfer Weah ke Marseille masih tergantung pada kesepakatan harga antara Juventus dan klub Prancis tersebut. Meskipun Weah telah menunjukkan minat yang kuat untuk pindah ke Prancis, ketidakjelasan dalam negosiasi harga membuat situasi semakin rumit. Sambague, sebagai agen Weah, semakin frustasi dengan pendekatan yang digunakan oleh Juventus, yang menurutnya tidak profesional dan merugikan karir pemainnya.

Bagi Weah, situasi ini menjadi pembelajaran penting mengenai bagaimana klub-klub besar menangani transfer pemain, terutama di tengah ketidakpastian harga dan posisi dalam tim. Sementara itu, bagi Marseille, mereka perlu segera menyelesaikan kesepakatan agar bisa mendatangkan pemain berbakat ini dan memberinya kesempatan untuk berkembang di bawah bimbingan Roberto De Zerbi.

Kesimpulan

Timothy Weah kini berada di persimpangan dalam karir sepak bolanya, dengan ketidakpastian transfernya ke Marseille yang belum selesai. Meskipun begitu, keinginan Weah untuk bergabung dengan klub yang memberinya kesempatan bermain lebih banyak dan berkembang, terutama di Liga Champions, tetap menjadi fokus utama. Harapan Weah adalah bahwa negosiasi ini segera menemui titik terang, dan ia bisa memulai babak baru dalam karir sepak bolanya di Prancis, jauh dari ketegangan yang terjadi di Juventus. Sementara itu, agen Weah, Badou Sambague, akan terus berusaha untuk memastikan kliennya mendapat kesempatan yang layak di klub yang tepat.

Leave a Comment